12 December 2016

Nasehat Robi'ul Awwal 1438H - Perjalanan Khilafah Waktu Dhuha

BismilLah.


Assalamu'alaykum.
Ba'da Shubuh hari ini, 11 Robi'ul Awwal 1438H/11 Des 2016M di Muhajirun-Lampung, Imamul Muslimin menyampaikan sebagian bayan tentang QS.Adh-Dhuha sbb :
  1. Seorang mukmin memiliki sifat khouf (takut, pesimis) dan roja' (harapan, optimis). Demikian pula dengan perjalanan Khilafah, kadang pesimis dengan kondisi jama'ah muslimin saat ini, apakah mampu memimpin dengan sifat non-politik, tapi juga optimis bahwa ummat Islam dapat bersatu berdasar perintah Alloh Ta'ala, bukan untuk kepentingan sesaat.
  2. Mungkin saat ini Khilafah belum nampak jelas, sebagaimana waktu fajar yang menyebabkan pandangan kita remang-remang, tapi ketika waktu dhuha datang maka semuanya akan terlihat jelas, mana yang haq dan mana yang bathil. Sebagaimana baiknya waktu dhuha untuk bekerja maka sepatutnya para mujahid juga terus bekerja, bukan malah tidur dan merasa cukup dengan yang ada.
  3. Yaqin bahwa Alloh Ta'ala tidak meninggalkan RosululLoh, maka demikian pula Alloh tidak membiarkan ummat Islam berada dalam kesesatan. Pelajari ilmu sehingga kita dapat membangun ummat, baca Al-Quran sebagai penghibur diri, bukan pergi mencari hiburan selain darpadanya.
  4. Dan waktu yang datang di akhir itu (ada harapan) akan lebih baik dari yang awal, dengan syarat kita bekerja memperbaiki kondisi diri dan ummat. Para Amir jangan menunggu amanat tapi berinisiatif mencari solusi. Sebagaimana akhirot itu lebih baik daripada dunia ini.
  5. Alloh Tabaroka wa Ta'ala akan memberikan ni'mat sehingga kita merasa ridho, karena Alloh tahu apa saja yang sangat kita perlukan. Maka berharaplah hanya kepada Alloh, jangan berharap kepada manusia. Tapi ingatlah bahwa pemberian Alloh itu ada waktunya, bukan serta-merta langsung dipenuhi.
  6. Bahkan Alloh Ta'ala menjelaskan secara gamblang bahwa RosululLoh itu yatim, gelisah & miskin, lalu Alloh berikan solusi yang terbaik untuk beliau. Maka berbuat baiklah kepada yang lemah, yakni anak-anak yatim dan orang-orang miskin.
  7. Menyebutkan (dan menceritakan perihalnya kepada orang lain) tentang ni'mat-ni'mat yang telah Alloh Ta'ala berikan kepada kita, sehingga timbullah rasa syukur dan meredakan rasa pesimis.
Afwan bila banyak catatan  yang terlewatkan, semoga tetap bermanfa'at. WalLohu a'lam

No comments:

Post a Comment

Sila tinggalkan komentar/pesan dg kalimat santun, sederhana dan jelas.