30 April 2021

Nasihat Romadhon 1442H - Tujuh Nikmat Besar Yang Tak Terkira

BismilLah.


 Assalamu'alaykum.

Tilawah QS.Ibrohim ayat 32-34 bersama Imaamul Muslimin, Ustadz Yakhsyallah Mansur, pada hari Selasa pagi, 15 Romadhon 1442H/27 April 2021M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun, Natar - Lampung sbb: 

- Salah satu kelemahan dalam bacaan Al-Quran kita, utamanya orang Jawa, terlihat saat memulai bacaan ayat ke-32. Mengapa? Kebiasaan kita adalah kurang "membuka suara" saat membaca al-Quran sehingga ketika mengucapkan kata Alloh, yang terdengar justru "Olloh", padahal yang benar adalah "Alloh". Yang diucapkan dan didengar semestinya huruf awalnya "A", bukan "O", mohon diperhatikan karena hal itu jelas mengubah makna ayat.

23 April 2021

Rekam Jejak Bulletin Al-Aqsho - Dzulhijjah 1433H

BismilLah.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat...

Th.2014M sebagai akhir masa terbit Bulletin Al-Aqsho menjadi momen pengingat, bahwa semestinya ada pelanjut media cetak yang terus beredar guna mencerahkan masyarakat umumnya dan muslimin khususnya, tentang Palestina dan Masjid Al-Aqsho.

17 April 2021

Catatan Romadhon 1442H - Tiga Kebiasaan Unik Muslimin Di Sudan

BismilLah.

Assalamu'alaykum.
Berikut catatan kultum yang menarik untuk disimak. Disampaikan oleh akh Yasir bin Nur Ikhsan pada ba'da sholat 'Ashar hari Rabu, 02 Romadhon 1442H/14 April 2021M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun - Natar, Lampung sbb:

- Ada 3 (tiga) kebiasaan penduduk negeri Sudan yang bisa dibilang istimewa di saat datangnya bulan suci Romadhon, yakni:

09 April 2021

Nasihat Sya'ban 1442H - Sesembahan Yang Menyesatkan Manusia

BismilLah.

Assalamu'alaykum.
Tilawah QS. Ibrohim 28-31 bersama Imaamul Muslimin, Ustadz Yakhsyallah Mansur pada hari Selasa ba'da Shubuh 23 Sya'ban 1442H/06 April 2021M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun - Natar, Lampung sbb:

- Pada ayat ke-28, Alloh Ta'ala melanjutkan firman-Nya terkait dengan kalimat thoyyibah, yakni : La ilaha illalLoh Muhammadar rosululLoh. Penduduk Makkah, yakni musyrikin Quroisy, saat itu telah mendapatkan nikmat luar-biasa berupa diutusnya Nabi dari kalangan mereka sendiri. Namun mereka tidak mau menerima dakwah beliau, bahkan rela menukarnya dengan kesesatan, sehingga menjatuhkan kaum tersebut kepada kebinasaan. Hal itu dibuktikan dengan terjadinya Perang Badar Kubro, dimana sebagian besar tokoh musyrikin Quroisy terbunuh. Bahkan berlanjut di masa kemudian, yakni pada Perang Uhud.