19 December 2017

Catatan Robi'ul Awwal 1439H - Ruh, Dengkul dan Ummat

BismilLah.


Assalamu'alaykum.
Catatan motivasi dari Bpk.Legisan Samtafsir, pendiri Yayasan Al-Balad di Muhajirun pada hari Sabtu, tgl.27 Robi'ul Awwal 1439H / 16 Desember 2017M sbb :
  • Indonesia saat ini dikuasai Asing, lalu bagaimana kita, muslimin bisa menjadi bagian dari solusi bangsa ini? Para mahasiswa ramai-ramai ditujukan untuk menjadi tenaga kerja, bukan sebagai pembuka lapangan kerja. Sebagian besar dari kita nyaman dengan kekayaan diri sendiri, tidak memikirkan bagaimana ikut serta mengangkat martabat bangsa dan ummat.
  • Umumnya sebagian dari kita tidak tumbuh membesar (lebih bermanfaat bagi manusia lain), bahkan cenderung kerdil, karena alasan dasar "tidak bisa, tidak tahu dan tidak ada". Seribu satu alasan dibuat untuk membenarkan 3 kata itu, yang akan menyebabkan kita tidak dapat maju berkembang, padahal dengkul manusia dimana-mana sana. Yang membedakan adalah ruh yang bersemangat, bukan sekedar hidup, karena fisik manusia yang mati juga punya mata, telinga dan mulut yang sama.
  • Buatlah impian kita setinggi langit, tapi jelas untuk dipahami, sehingga tenaga yang kita kerahkan luar biasa besarnya dan disertai semangat yang terarah. Bila impian kita itu kecil, maka semangatnya juga kecil, bila impian kita tidak jelas maka bagaimana kita bisa meraihnya? Termasuk Pesantren harus punya Visi (cita-cita) & Misi (niyat) yang jelas sehingga para Ustadz tidak sekedar datang mengajar, tapi juga bersemangat mendidik generasi mendatang yang siap berjihad membangun ummat.
  • Saya (Pak Legisan) beralih dari Trainer terkenal menjadi Peternak Lele, tapi niyat (misi) nya beda. Peternak Lele dengan misi memberi 1 juta lapangan kerja, visi-nya membangun masyarakat yang mandiri. Dimulai dengan ternak di kolam 2.500 m2 yang kemudian didatangi para pejabat, para mahasiswa, para peneliti manca negara. Di saat mencari lahan baru, malah ditawari lahan pengembangan seluas 5 hektar. Dan kini diberikan peluang untuk membangun kota mandiri seluas 250 hektar (Minapolitan).
  • Pesan beliau : jadikan 10% lahan waqof menjadi lahan produktif dengan aneka tanaman pangan, sehingga muslimin dapat mandiri dan tidak lagi bergantung penuh pada pasar.
Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mhn maaf atas segala kekurangan.

No comments:

Post a Comment

Sila tinggalkan komentar/pesan dg kalimat santun, sederhana dan jelas.