29 April 2017

Nasehat Rojab 1438H - Ilmu dan Amal Salafush-sholih

BismilLah.

Assalamu'alaykum.
Catatan nasihat Imamul Muslimin pada ba'da Shubuh tgl.29 Rojab 1438H / 26 April 2017M sbb :
  1. Agar para ikhwan terus menimba ilmu dan mengamalkannya. Sebagaimana perkataan sebagian salafush-sholih bahwa amal tanpa ilmu akan tertolak dan tidak diterima amalnya, sedangkan ilmu tanpa amal maka akan di-adzab oleh Alloh dan didahulukan adzabnya sebelum hukuman atas para penyembah berhala.
  2. Banyak dari para ikhwan yang sudah lama melaksanakan bay'at tapi belum paham tentang al-jama'ah, karena tidak dibarengi dengan menambah ilmu. Akibat kurangnya ilmu maka dikhawatirkan para ikhwan terjatuh dalam kebodohan, sehingga yang lahir adalah kumpulan orang bodoh dan jama'ah akan terasa kering.
  3. Kebodohan dalam al-Quran disebutkan dalam 4 bentuk, yakni berhukum jahiliyyah, berprasangka jahiliyyah, kesombongan jahiliyyah dan berhias jahiliyyah. Bilamana ada ikhwan yang sudah berbay'at tetapi tidak mau tho'at maka dapat dikatakan berada dalam keadaan jahiliyyah.
  4. Dakwah al-Islam tidak harus dibarengi dengan perang, sebagaimana dahulu dakwah-nya RosululLoh shollalLohu 'alayhi wa sallam yang tidak dimulai dengan perang. Perang dalam agama Islam adalah reaksi ketika musuh menyerbu, bukan sebuah aksi. Kini di Amerika dan Eropa, pemeluk Islam berkembang pesat karena ilmu, bukan karena perang.
  5. Dengan bertambah ilmu maka kita akan tasamuh (toleran) terhadap adanya ikhtilaf (perbedaan), karena Alloh Ta'ala sendiri membedakan antara ikhtilaf dan tafarruq, sedangkan yang dilarang oleh-Nya adalah tafarruq (perpecahan). Dalam dinamika jama'ah yang terus bertambah jumlah ikhwan yang berbay'at maka sangat mungkin lahir banyak perbedaan, dan mgkn sulit untuk disamakan. Mungkin saja se-Muhajirun atau se-Indonesia bisa disamakan, tapi bagaimana kalau se-Dunia?
  6. Perbedaan pendapat dalam cabang agama sudah terjadi di masa shohabat, sudah tentu masing-masing mempunyai dalil, tapi tidak menjadikan mereka terpecah. Perbedaan pendapat antar Imam Mazhab tidak menjadikan mereka bernusuhan, bahkan mereka saling menghormati. Imam Syafii mengatakan bahwa diskusinya orang berilmu itu cepat selesai, sedangkan diskusinya orang bodoh akan berkepanjangan.
Demikian ringkasan yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan yang ada.

No comments:

Post a Comment

Sila tinggalkan komentar/pesan dg kalimat santun, sederhana dan jelas.