15 February 2021

Catatan Rojab 1442H - Aplikasi Menyambut Akhir Zaman (seri ke-4, KREATIF TERUSKAN TRADISI)

BismilLah.

Assalamu'alaykum.

Tak disangka-sangka bahwa konsep bebas, kini ternyata bisa berkembang sedemikian pesatnya, hingga hampir seluruh aplikasi di toko bernama Google Play Store bertanda "FREE" alias "BEBAS".

Sejak awal digagas adanya aplikasi bebas, sebenarnya ia merupakan konsep yang kurang disukai oleh perusahaan perangkat lunak (penghasil aplikasi berbayar), mengapa? Ya jelas, karena setiap aplikasi pasti bisa dijual. Nah di saat banyak berkembang aplikasi bebas, lalu darimana perusahaan tersebut bisa panen jualan aplikasi dan bertahan hidup?

Tapi, quddarulLoh, dengan taqdir Alloh Ta'ala semata, konsep aplikasi bebas tetap saja mengemuka, bahkan bisa dibilang merajai dunia android.

Tanya : "Iya ya, koq bisa aplikasi bebas berkembang pesat. Apa penyebabnya, Bro?"

Jawab : "Kebanyakan orang masa kini sudah bosan dengan tradisi beli aplikasi, hi hi hi. Bukan itu sih intinya, tapi ketika konsep aplikasi bebas dimunculkan, ternyata pengusung konsepnya punya pandangan unik : bahwa sudah semestinya orang yang membeli komputer itu juga punya hak untuk menggunakan aplikasi."

Tanya : "Lho memang nya kalau ane (saya), misalnya, beli komputer, apa tidak punya hak menggunakan aplikasi?"
Jawab : "Kalau mengacu pada tradisi selama ini, sebelum android (komputer dalam genggaman tangan) lahir, maka ente (kamu) seharusnya beli lagi aplikasi supaya komputernya bisa berjalan normal. Jadi ente (kamu) musti bayar dua kali lipat."

Tanya : "Ooo begitu, berarti pengusung aplikasi bebas itu sudah meringankan para pembeli komputer baru ya? Lantas tradisi aplikasi bebas itu semacam apa, Bro?"
Jawab : "Ya, jelas meringankan para pembeli komputer. Nah, tradisi itu adalah : setiap aplikasi bebas, karena secara umum kode sumber-nya terbuka, maka orang lain bisa ikut memanfaatkan kode tersebut untuk membangun aplikasi miliknya. Selanjutnya, para pembuat aplikasi baru yang telah mengambil kode sumber terbuka tadi, maka ia pun diharuskan melepas sebagian atau seluruh kode-nya kepada publik (masyarakat pengguna). Sehingga semakin banyak kode sumber terbuka dilepas, maka makin banyak pula aplikasi lain yang bisa dibuat. Inilah yang ane (saya) namakan sebagai : KREATIF TERUSKAN TRADISI."

Demikianlah sobat, tradisi aplikasi bebas hari ini, layaknya sebuah bola salju yang turun gunung, setiap kali menggelinding turun, maka setiap kali ia membesar ukurannya, hingga menyulitkan siapa pun yang mau mencegahnya turun. Hingga akhirnya ia berada di tempat landai yang mau menerima apa-adanya.

Dakwah agama Islam pun demikian. Mengapa? Agama Islam telah membebaskan manusia dari penghambaan diri satu manusia kepada manusia yang lain. Dan agama Islam kode sumber-nya alias rujukannya terbuka lebar-lebar, silakan buka Al-Quran dan Al-Hadits. Juga agama Islam disebarkan dengan meneruskan tradisi secara kreatif !

Ada sebagian ulama yang mengajarkan agama Islam tanpa memungut biaya sepeser pun, ia lebih ridho bekerja dengan tangan sendiri hingga bercucuran keringat membasahi tubuhnya. Tak ingin namanya dikenal melambung, tapi jejaknya sungguh mengesankan banyak orang yang mengetahui kezuhudan mereka.

Ada sebagian ulama yang memikirkan metode lebih maju dan capai keberhasilan tersendiri, sehingga ia pun "menjual" metode-nya dalam rangka pengembangan dakwah Al-Islam. Mereka tetap berpijak bahwa ayat-ayat Alloh tidak boleh dijual, ia hanya boleh dibagikan kepada manusia secara bebas merdeka!

Para ulama pengemban dakwah saling mengambil ilmu antara satu dengan lainnya. Mereka (semoga Alloh Ta'ala jagakan dalam kebenaran dan kebaikan) saling berbagi ilmu dan menguatkan barisan bahwa dakwah Al-Islam harus meluas di Bumi tempat berpijak, tidak dengan embel-embel perhiasan duniawi, tapi dengan iming-iming ridho Alloh Tabaroka wa Ta'ala, dan janji masuk surga yang tertinggi!

Para Ulama KREATIF TERUSKAN TRADISI dakwah Al-Islam dimana pun mereka berada. SubhanalLoh !

Sadarilah ikhwani bahwa masa kejayaan Islam dan Muslimin terus mendekat. Muslimin-lah yang akan memimpin peradaban manusia masa depan nanti. Entah melalui jalan dan arah yang mana. WalLohu a'lam.

# Semoga bermanfa'at sebagai bahan renungan

No comments:

Post a Comment

Sila tinggalkan komentar/pesan dg kalimat santun, sederhana dan jelas.