01 January 2022

Nasihat Jumadil Ula 1443H - Menghadapi Beratnya Tantangan Dakwah

BismilLah.

Assalamu'alaykum.
Tilawah QS. Hud ayat 1 bersama Imaamul Muslimin : Ust. Yakhsyallah Mansur, pada ba'da Shubuh hari Rabu 29 Desember 2021M/25 Jumadil Ula 1443H di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun - Natar sbb:

- Pagi ini kita lanjutkan dengan kajian QS.Hud setelah sebelumnya menyelesaikan QS.Ibrohim. Insya Alloh.

- Surat Hud ini banyak bercerita tentang para Nabi dan tantangan dakwah yang mereka hadapi. Namun sebelum kita mulai kajian, kami akan sampaikan beberapa hal terkait peristiwa penting kemarin.

- AlhamdulilLah kami diundang ikut serta sebagai pembicara dalam webinar bersama Ulama Palestina, yang membicarakan tentang nasib para tawanan Zionis Israel, utamanya tawanan wanita.

- Bicara bagaimana nasib mereka yang ditawan, ternyata begitu menderita. Mereka dijebloskan dalam tahanan bawah tanah, berada dalam sel isolasi yang kotor, yang sudah tentu "mahal" akan masuknya sinar matahari. Kita tidak sanggup membayangkannya. Pak Nur Ikhwan Abadi (relawan RS Indonesia di Gaza, Palestina) yang bisa bercerita lebih detil tentang hal ini.

- Dalam forum tersebut dibicarakan apa dan bagaimana solusi untuk para tawanan wanita itu. Para ulama berharap, pertemuan tersebut menghasilkan langkah nyata yang bisa dilakukan, bukan hanya kecaman semata. Walaupun kita semua tahu betapa sulitnya melepaskan para tawanan dari penjara Zionis Israel.

- Maka kami sampaikan usulan beberapa langkah yang bisa ditempuh, diantaranya adalah :
1). Mengumpulkan dana untuk membantu keluarga mereka.
2). Mengumpulkan dana khusus guna menebus tawanan, sudah tentu tidak sedikit jumlah dana yang diperlukan untuk itu.
3). Menyerukan ummat Islam untuk qunut nazilah dalam sholat fardhu. Untuk hal satu ini, kami sebelumnya meminta saran kepada dua ulama Palestina, dan mereka berdua mendukung usulan ini.

- Apa yang kita dengungkan berupa : Pembebasan Masjid Al-Aqsho, rasanya sulit ditempuh bila kita tidak punya perhatian atas rakyat Palestina sendiri, terutama para tawanan Zionis Israel. Dengan kita laksanakan qunut nazilah inilah, kita sekarang punya perhatian lebih kepada mereka. Berdasar saran seorang ulama Palestina, agar qunut ini dibatasi 1 (satu) bulan lamanya, oleh karenanya kita akan terus laksanakan membaca qunut dalam sholat fardhu hingga tgl.18 Jumadits Tsani mendatang.

- Nah kembali kepada kajian kita pagi ini. Pada ayat pertama, kita membaca fawatihus suwar. Menurut pandangan ahli tafsir, fawatihus suwar adalah :
1). Hanya Alloh Ta'ala saja yang tahu maksudnya.
2). Kumpulan huruf yang tidak bermakna tapi bermaksud (ada maksud yang dituju). Misalnya : dalam suatu kelas, tiba-tiba tangan pak guru memukul meja 3 kali. Secara langsung gerakan pak guru tentu tidak ada maknanya, tetapi para murid tahu kalau maksudnya adalah agar mereka diam dan segera memperhatikan guru.
3). Kumpulan huruf yang ada maksudnya, sesuai penuturan dan pendapat shohabat atau tabi'in. Dan beragamnya pendapat, justru menunjukkan mu'jizat Al-Quran.

- Pada lanjutan ayat, ada kata "uhkimat" yang berarti : susunannya rapi (sebagaimana hakim yang menyusun dasar-dasar keputusan dengan rapi sehingga dapat dipahami apa yang telah ditetapkan olehnya), "fushshilat" yang berarti : susunannya rinci (yakni menceritakan kisah para Nabi secara runut, dimulai dari Syaikhul Anbiya yakni Nabi Nuh 'alayhis salam).

- Al-Quran surat Hud diturunkan guna menghibur kegundahan RosululLoh shollalLohu 'alayhi wa sallam, setelah ditinggal wafat istri beliau : Khodijah binti Khuwaylid (yang selalu mendampingi dan membantu dakwah beliau), dan paman beliau Abu Tholib bin Abdul Mutholib (yang selalu membentengi dan melindungi keberadaan beliau).

- Surat Hud ini menghibur beliau dengan menceritakan perjalanan nabi-nabi sebelumnya, yang menggambarkan bahwa tantangan dakwah di masa sebelumnya ternyata lebih berat. Dengan penuturan kisah-kisah tersebut maka musibah yg beliau hadapi saat itu terasa ringan. Bahkan Alloh Ta'ala juga memperjalankan beliau dalam peristiwa Isro' Mi'roj, yang menunjukkan betapa kecilnya manusia bila dibandingkan dengan ke-Maha-Agungan-Nya.

# Demikian catatan kami, semoga bermanfa'at dan mohon ma'af atas segala kekurangan

No comments:

Post a Comment

Sila tinggalkan komentar/pesan dg kalimat santun, sederhana dan jelas.