03 October 2022

Nasihat Robi'ul Awwal 1444H - Manusia Mestinya Memelihara Ekosistem

BismilLah.

Ilustrasi binatang dan burung naik ke "Kapal Nabi Nuh" oleh: Edward Hicks, artis Amerika, hidup 1780-1849M. Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Edward_Hicks,_American_-_Noah%27s_Ark_-_Google_Art_Project.jpg

Assalamu'alaykum.

Tilawah QS.Hud ayat 39-40 bersama Imaamul Muslimin : Ust. Yakhsyallah Mansur pada ba'da Shubuh hari Jum'at, 06 Robi'ul Awwal 1444H/30 September 2022M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun - Natar, Lampung sbb:

- Pada ayat ke-39, pada saat akan terjadi banjir besar bahkan Nabi Nuh 'alayhis salam tetap menyampaikan dakwahnya. Beliau memberikan kabar kepada kaumnya bahwa nanti mereka akan di-adzab, bukan hanya di dunia dengan 'adzab dihinakan (yakni ditenggelamkan paksa), tapi juga akan ditimpakan 'adzab di akhirot yang kekal abadi, tak berkesudahan. Namun sebagian besar kaumnya tetap bergeming, diam saja, tidak mau memenuhi ajakan Nabi Nuh.

- Pada ayat ke-40, dijelaskan bahwa telah sampai waktunya untuk terjadi banjir besar. Dengan perintah Alloh Ta'ala maka dapur, yang biasanya menyemburkan api, kini berubah menyemburkan air dengan deras. Bersamaan dengan itu, turun pula dari langit berupa air hujan yang sangat deras, sehingga bertemulah dua air deras itu yang menyebabkan banjir terjadi begitu cepat.

- Penggalan ayat ke-40 berikutnya, Alloh Ta'ala perintahkan kepada Nabi Nuh 'alayhis salam agar memuat masing-masing jenis binatang yakni satu pasang, jantan dan betina, demikian pula memuat berbagai jenis burung berpasangan. Juga memuat pasangan suami istri manusia yang beriman, sebagian kecil dari keluarga Nabi Nuh dan sebagian lain adalah kaumnya. Namun putra Nabi Nuh yang bernama Kan'an, juga istri Nabi Nuh, tidak termasuk penumpang kapal itu karena mereka berdua tidak beriman.

- Oleh sebagian ulama tafsir kontemporer, ayat ke-40 terkait dengan perintah Alloh Ta'ala kepada Nabi Nuh 'alayhis salam untuk memuat segala jenis binatang dan burung dimaknai sebagai upaya penyelamatan satwa dari bencana alam. Jadi manusia semestinya berusaha memelihara ekosistem yang sehat agar berbagai jenis binatang dan burung tidak punah.

- Bagaimana bentuk kapal Nabi Nuh tersebut? Imam Hasan al-Basri dari kalangan tabi'in (generasi sesudah shohabat Nabi) menceritakan bahwa ukuran kapal itu panjangnya 600 hasta (1 hasta adalah satuan panjang yang dihitung dari siku hingga ujung jari tangan), dengan lebar 300 hasta dan tinggi 30 hasta, kapal itu bertingkat 3. Tingkat ke-1 (bawah) di-isi oleh berbagai jenis binatang, tingkat ke-2 (tengah) di-isi oleh manusia dan tingkat ke-3 (atas) di-isi oleh berbagai jenis burung.

# Demikian catatan kami, semoga bermanfa'at dan mohon ma'af atas segala kekurangan yang ada.

No comments:

Post a Comment

Sila tinggalkan komentar/pesan dg kalimat santun, sederhana dan jelas.