14 January 2023

Nasihat Jumadats Tsani 1444H - Adab Menerima Tamu Ala Nabi Ibrohim

BismilLah.

Assalamu'alaykum.
Tilawah QS. Hud ayat 69 bersama Imaamul Muslimin : Ustadz Yakhsyallah Mansur pada ba'da Shubuh hari Ahad 08 Jumadits Tsani 1444H / 01 Januari 2023M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun - Natar, Lampung sbb:

- Pada sebagian tafsir, nama Ibrohim itu dianggap kependekan (singkatan) dari Abu Rohim

- Ayat ke-69 menceritakan bagaimana Nabi Ibrohim kedatangan tamu, yakni para malaykat. Dalam ayat ini disebutkan "rusulana", yang berarti "utusan Kami", yakni para malaykat. Dengan demikian, tidak selalu yang disebut utusan Alloh itu adalah manusia, namun adalakalanya makhluq lain.

- Para malaykat tersebut membawa berita gembira, yakni (pertama) mereka berdua akan dikaruniai seorang anak walaupun sudah berusia tua. Menurut kisah Isroiliyat, Nabi Ibrohim saat itu berusia 120 tahun, sementara istri beliau, Sarah, berusia 99 tahun.

- Berita gembira (kedua) adalah akan diturunkannya adzab atas kaum Nabi Luth, diberitahukan hal tersebut kepada Nabi Ibrohim karena beliau adalah saudara dari Nabi Luth.

- Merupakan sunnah dan juga biasakan pada diri kita, bila ada hal yang menggembirakan untuk saling mengucapkan selamat. Dalam kisah Nabi Ibrohim ini, beliau diberikan ucapan selamat atas karunia Alloh berupa seorang anak di usia tua.

- Merupakan kebiasaan mulia Nabi Ibrohim 'alayhis salam, yakni menjamu para tamu dengan cara segera menghidangkan makanan. Dalam ayat dinyatakan "fama labitsa", yakni tidak lama setelah datangnya tamu. Beliau tidak menanyakan dahulu, apakah tamu-nya mau makan? Dan hidangan yang disajikan ternyata adalah yang terbaik, bukan sisa tuan rumah.

- Walaupun tidak disebutkan dalam ayat, namun dalam kisah tentang Nabi Ibrohim disampaikan bahwa beliau mempersilakan tamu-nya untuk makan. Hal ini juga bagian dari adab mulia ketika hidangan sudah tersaji, tuan rumah tidak membiarkan tamu dalam keadaan malu (sungkan, canggung) untuk menyantap makanan. Bila perlu, tamu diambilkan makan oleh tuan rumah.

- Dari satu ayat ini saja, kita bisa mengambil hikmah berupa adab menerima tamu, yakni : (satu) menyambut tamu dengan ramah, (dua) segera menyajikan hidangan, (tiga) memberikan hidangan terbaik dan banyak, (empat) mengajak bicara termasuk mempersilakan makan.

# Demikian catatan kami, semoga bermanfa'at dan mohon ma'af atas segala kekurangan yang ada

No comments:

Post a Comment

Sila tinggalkan komentar/pesan dg kalimat santun, sederhana dan jelas.