29 November 2018

Nasihat Robi'ul Awwal 1440H - Kebolehan Nabi Untuk Memilih Istri-istrinya

BismilLah.


Assalamu'alaykum.
Tilawah QS.Al-Ahzab 51 bersama Imaamul Muslimin hafizhohulLoh pada hari Selasa ba'da Shubuh tgl.19 Robi'ul Awwal 1440H / 27 Nopember 2018M di Masjid At-Taqwa Cileungsi - Bogor sbb:

- Ayat 51 oleh Syaikh Shafiyurrohman Mubarokafuri dalam kitabnya : Misbahul Munir (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir) diberi judul "Kebolehan Nabi untuk memilih istri-istrinya".



- Ayat ini turun terkait dengan salah satu istri RosululLoh shollalLohu 'alayhi wa sallam yang meminta tambahan belanja sehingga memberatkan beliau. Selama 1 bulan beliau mendiamkan para istrinya sehingga Madinah menjadi gempar karena desas-desus yang beredar saat itu.

- Dalam ayat ini Alloh Ta'ala menyerahkan kepada RosululLoh shollalLohu 'alayhi wa sallam untuk menangguhkan (turji, tidak memperistri lagi) atau melindungi (tu`wi, menjadikan istri lagi) diantara para istri beliau. Hal ini juga berlaku bagi para perempuan yang datang menyerahkan dirinya untuk dinikahi oleh Rosul (tanpa mahar).

- Secara khusus ayat ini membolehkan RosululLoh shollalLohu 'alayhi wa sallam untuk mengambil (menjadikan istri) kembali siapa saja yang telah beliau ceraikan. Hal ini memberikan ketenangan hati bagi para istri Rosul, juga para perempuan yang menyerahkan diri untuk dinikahi Rosul.

- RosululLoh shollalLohu 'alayhi wa sallam yang memiliki banyak istri dan berusaha berbuat adil kepada mereka, ternyata dalam salah satu do'a, beliau mengeluhkan atas kemampuannya dalam berbuat adil itu kepada Alloh Ta'ala. Hal ini hendaknya menjadi cerminan bagi para suami yang memiliki banyak istri (lebih dari 1).

- Alloh Ta'ala menyatakan bahwa Dia mengetahui kecenderungan seorang suami kepada salah satu diantara istri-istrinya, tetapi sebaiknya suami tetap berusaha adil dan tidak mengungkapkan (kecintaan) secara terbuka atas kecenderungan hati itu, sebagaimana apa yang RosululLoh shollalLohu 'alayhi wa sallam teladankan. Adil yang dikehendaki syari'at adalah adil secara fisik, adapun adil dalam urusan hati (cinta) maka Alloh Maha Mengetahui atas hal itu.

# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan

No comments:

Post a Comment

Sila tinggalkan komentar/pesan dg kalimat santun, sederhana dan jelas.